Langsung ke konten utama

PUISI : "UNTUK ANAK MUDA DITENGAH PILKADA"



PUISI : "UNTUK ANAK MUDA DI TENGAH PILKADA" 


Anak muda kau sedang apa ditengah pilkada?
Apakah kau mengorbankan idealismemu ?

Kau buat apa di tengah timses itu...
menjadi tim hore ?
Menjadi pemasang sapanduk kampanye?
Atau kau hanya menjadi pembagi bungkusan nasi ?
Atau mungkin kau sedang menyiapkan proposal untuk menyangjung para calon, dan menguras uangnya ?
Itukah peranmu untuk 5 tahun kedepan?

Berapa orang yang sudah kau datangi untuk menebar janji?
Ada berapa petani yang terancam tananhnya oleh tambang yang kau sudah bohongi ?
Ada berapa buruh yang sudah kau janjikan kenaikan upah dan kepastian kerjanya?
Atau ada berapa mahasiswa yang berhasil kau ajak untuk menjadi timses dalam barisanmu?

sungguh, aku tak menyangka itu adalah kau...
1 Tahun yang lalu kau berorasi dalam barisan anak muda akan menolak pemilu dan seluruh partai partai yang suka janji janji saja..

Lalu satu tahun kemudian, kau berada dalam barisan partai itu berbaris menunggu nasi bungkus sebagai upah kerjamu menjadi timses hari ini.

Sungguh kau harus malu pada Tan Malaka, yang rela di buang dari penjara ke penjara hanya karena membela kaumnya yang di perbudak oleh Belanda dan tidak memilih tunduk pada penjajah,

Kau juga harus malu pada ibu sumarsih yang sudah bertahun-tahun melakukan aksi kamisan menuntut penuntasan kasus HAM anaknya dan teman temannya yang tewas pada tahun 1998 tapi sampai sekrang negara justru diam!

atau kau harus malu pada 5 kawanmu yang tewas di Aksi ReformasiDikorupsi karena dipukuli oleh aparat..

Mereka semua melawan ketidak Adilan akibat dari kebijakan yang dibuat selama 5 tahun itu,

dan itu kebohongan yang sedang kau perjuangkan untuk 5 tahun kedapan!

Lalu aku bertanya kepadamu, 
kau sedang apa?
Dan kau sebenarnya memihak yang mana?
Mereka yang memiliki uang untuk 5 tahun kedepan ?
Atau para korban pelanggaran ham dan lainnya?

1 Agustus 2020
AnakMudaMerdeka100%

Ditulis oleh ; Darman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANGAI MILITER DALAM LINGKARAN MAHASISWA

PERANGAI MILITER DALAM LINGKARAN MAHASISWA Mahasiswa sebuah istilah yang seharusnya mengandung makna terpelajar dan kritis. Hal itu sudah semestinya selalu melekat dalam raga dan jiwa seorang mahasiswa. Secara umum untuk menyematkan istilah mahasiswa kepada sesorang adalah ketika ia memasuki gerbang universitas, serta melintasi berbagai proses acara penerimaan mahasiswa baru oleh kampus. Di dalam berbagai proses ini mahasiswa baru wajib untuk menyelesaikan agenda yang seringkali syarat dengan narasi "sakral". Grand narasi inilah yang menjelma sebagai lorong untuk menjadi mahasiswa yang identik dengan OSPEK.  Mahasiswa Baru & OSPEK Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau akronimnya OSPEK selalu terbayang menakutkan bagi mahasiswa baru dan selalu dinantikan oleh sebagian mahasiswa yang sudah senior beserta alumninya. Berbagai rapat yang panjang, alot dan berhari-hari menjadi penghias waktu sebelum terlaksananya OSPEK, berbagai interupsi susul menyusul dari bagian mahasis...

Fadli Zon Memanipulasi Tragedi Mei 1998

  Tragedi Mei 1998 adalah salah satu babak terkelam dalam sejarah modern Indonesia. Ribuan nyawa melayang, properti ludes terbakar, dan yang paling mengerikan, laporan-laporan tentang perkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa mencoreng kemanusiaan. Dalam iklim politik pasca-reformasi yang masih rentan, upaya untuk memahami, merekonstruksi, dan merekonsiliasi sejarah krusial untuk memastikan keadilan bagi para korban dan mencegah terulangnya tragedi serupa. Namun, di tengah upaya tersebut, muncul narasi-narasi tandingan yang alih-alih mencerahkan, justru berpotensi memanipulasi ingatan kolektif, bahkan menolak keberadaan fakta-fakta yang telah terverifikasi. Fadli Zon sebagai Mentri Kebudayaan Republik IIndonesia, sebagai figur publik dan politisi, kerap menjadi sorotan dalam konteks ini, khususnya terkait pandangannya yang meragukan insiden perkosaan massal 1998. Fadli Zon dan Penolakan Fakta: Sebuah Pola yang Berulang Fadli Zon, melalui berbagai platform, termasuk media sosial ...

KELANGKAAN MINYAK DI KOTA PENGHASIL MINYAK TERBESAR

  Namaku Muchamad Abim Bachtiar (akrab disapa bach), saat ini sedang berkuliah di Program Studi Administrasi Publik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Selama mengikuti perkuliahan kurang lebih 6 semester dan sedang getol – getolnya aktif di Eksekutif Mahasiswa, saya tertarik untuk mengangkat isu minyak yang akhir – akhir ini hangat diperbincangkan di Kalimantan Timur. Kita semua mengetahui bahwa di Kalimantan Timur terdapat sebuah kota dengan penghasil minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara, kota yang menjadi pusat ekspor minyak di berbagai provinsi hingga negara lain. Namun sayangnya, masyarakat yang hidup di kota tersebut malah mendapatkan masalah krisis atau kelangkaan dalam mendapatkan minyak dalam bermobilisasi. Kota ini tidak lain dan tidak bukan adalah Kota Balikpapan. Aku akan memantik tulisan ini dengan memberitahu ke kawan – kawan semua bahwa Pertamina yang mendapatkan lisensi BUMN tak bosan - bosannya merugikan rakyat kecil. Korupsi yang meraup keuntungan 900t me...