APA ITU FEDERASI MAHASISWA KERAKYATAN ?
Federasi Mahasiswa kerakyatan adalah Organisasi Perjuangan Mahasiswa yang bergerak, belajar dan berjuang tentang persoalan kerakyatan. Berangkat dari situasi objektif kemunduran gerakan mahasiswa pasca 1998, ide untuk membangun Federasi Mahasiswa adalah memasuki babak baru upaya membangkitkan kembali gerakan mahasiswa. Dalam situasi ekonomi politik yang anti rakyat ini, menggerakkan kaum pemuda terdidik terlibat dalam merespon persoalan persoalan rakyat.
Federasi adalah sebuah gabungan organisasi/komunitas dengan sistem dimana organisasi yang ada bekerja sama dan membentuk kesatuan gerak dengan sebuah landasan/platform yang ditentukan kemudian. Dengan kata lain sistem yang ada di Federasi tidaklah meleburkan organisasi yang ada didalamnya (Non Unitaris).
“yang terpenting adalah praktek keseharian organisasi kita mencerminkan nilai- nilai demokratik dan perlawanan terhadap kapitalisme yang tidak sekedar selogan atau simbolisasi belaka. Apapun model dan bentuknya selama itu berkontribusi buat perjuangan menuju pembebasan manusia dari ketertindasan”
Federasi ini dibangun dengan skala nasional. Hal ini didasari pada pola gerakan di daerah-daerah yang tidak terkonsolidir secara massif. Artinya gerakan yang tercipta tidak menjadi satu kekuatan untuk kemudian membentuk suatu Pressure Group yang mampu menjadi gerakan massif hingga tingkat nasional.
KENAPA FEDERASI
kekuatan mahasiswa yang masih tercerai berai secara nasional, dan bahkan dibanyak tempat belum berhasil menyatukan diri dengan perjuangan rakyat. Haruslah diupayakan dengan sekuat-kuatnya untuk bersatu tanpa harus melebur, sejauh masih ada perbedaan-perbedaan.
Itulah sebabnya, Federasi Mahasiswa adalah gagasan dan upaya yang kita ajukan dan sedang dikerjakan sebagai bentuk persatuan gerakan mahasiswa—yang bisa diperdebatkan, didiskusikan, dikembangkan untuk menjawab tantangan pergerakan dimasa kini dan masa depan.
Model penyatuan gerakan mahasiswa dalam bentuk federasi telah terbukti mampu mendobrak kebijakan nasional yang tidak pro rakyat, meskipun bukan dinegara kita melainkan di chile, tapi setidaknya bisa menjadi bahan/referensi bagi gerakan mahasiswa di indonesia untuk menata ulang—reorganisasi gerakan mahasiswa yang selama ini masih cenderung kaku dalam membaca situasi yang berimplikasi pada ketidak tepatan program perjuangan dan stratak.
ARAH POLITIK FEDERASI MAHASISWA KERAKYATAN
- Membangun persatuan Gerakan Mahasiswa Kerakyatan
- Membangun pola pikir Mahasiswa dan rakyat secara umum yang Demokratis, feminis, ekologis, mandiri, serta berkarakter kerakyatan.
- Berpikir merdeka agar adil sejak dalam pikiran
- Menjadikan seni sebagai budaya perlawanan rakyat
- Terlibat aktif berjuang bersama Rakyat demi mewujudkan demokrasi sejati—dilapangan Ekonomi, politik, Sosial dan budaya
Federasi Mahasiswa Kerakyatan bercita – cita politik Bekerja dan Berkarya untuk Pembebasan Manusia{Pembebasan Nasional}. Dengan pengetahuan politik pembebasan manusia , membangun politik dan pemerintahan yang demokratik serta tunduk pada kepentingan rill mayoritas rakyat. Mengabdikan politik negara terhadap kepentingan kelas kelas sosial masyarakat mayoritas.
SASARAN FEDERASI:
- Organisasi politik mahasiswa
- Kelompok Diskusi dan Kajian Mahasiswa
- Kelompok kreatif audio visual
- Kelompok kesenian (teater, paduan suara, tari, puisi, dll)
- Kelompon penulis
- Komite advokasi/solidaritas untuk rakyat
- Relawan Kampus Melawan kekerasan seksual
- Komite perempuan kampus
- Dll
Federasi Mahasiswa Kerakyatan merupakan alat juang mahasiswa yang bisa bekerja dan berkarya untuk pembebasan manusia, bukan sebuah organisasi komite aksi. Yang mewadahi bukan hanya kelompok gerakan mahasiswa dalam makna demonstran, tapi juga kelompok-kelompok kreatif yang bisa berkontribusi bagi gerakan. Ada banyak komunitas mahasiswa semacam ini dikampus, baik tergabung dalam UKM kampus maupun yang independen—misalnya komunitas teater, komunitas musik, komunitas IT, seni dst dst.
Sekilas bisa saja kita melihat kalau komunitas kreatif semacam itu tidak politis tapi menurutku sangatlah penting untuk kita–minimal mendekatkan atau menjembatani mereka dengan kelompok gerakan, sehingga gerakan tidak hanya dimaknai sebatas aksi massa Tok, tapi bisa lebih variatif—dimana didalamnya ada teater, musik, puisi, filem, desain bahkan tim IT yang bisa berkontribusi langsung terhadap gerakan membangun demokrasi sejati. Tapi yang perlu digaris bawahi adalah bahwa kelompok/komunitas tersebut tidak anti terhadap aksi massa.
KEKUATAN KITA SAAT INI
Salah satu hal yang mendorong tingkat kepercayaan diri kita semakin menanjak adalah ketika menyadari kekuatan kita. Saat ini jaringan FMK tidak kurang dari 7 kota yang terdiri dari 10 Organisasi/komunitas: organisasi politik mahasiswa, komunitas pencinta alam, komunitas seni dan organisasi Perempuan.
Dibeberapa kota masih dalam proses pembangunan organisasi sebagai penyangga federasi, sekaligus upaya untuk terus mengajak dan melibatkan organisasi/komunitas yang sudah ada.
Jaringan Federasi Terdiri Dari Organisasi/Komunitas, Kota
- Jakarta (AKAR—Akademi Kerakyatan)
- Jogja (Cakrawala Mahasiswa Jogja)
- Samarinda (JKMK : Jaringan kerja Mahasiswa Kerakyatan & KBAM : Kelompok Belajar Anak Muda)
- Palu (Solidaritas Mahasiswa Untuk Demokrasi & Perempuan Normarae)
- Makassar (FMK—Front Mahasiswa Kerakyatan, Srikandi- Serikat perempuan Indonesia)
- Ternate (Cakrawala Mahasiswa Ternate)
- Manado (Cakrawala Mahasiswa Ternate)
Komentar