Kepada kawanku Mahasiswa: AYO TOLAK PABRIK SEMEN
Kalimantan timur,
adalah tanah yang memiliki banyak persoalan, hutan-hutan berwarna hijau, gunung-gunung
kecil dengan banyaknya pepohonan, emas hitam, sawah-sawah dan ladang terhampar
memenuhi bumi dengan petani yang tekun mengelolah tanah dengan kasih sayang, minyak,
sungai membentang begitu panjang dan luas. Namun semua itu hilang saat
tambang-tambang hadir, merusak alam, meracuni warga, menciptakan konflik,
hingga membunuh 32 anak generasi bangsa.
Kawan-kawan,
Saat ini Kawasan Karst dikalimantan timur sedang menjadi sasaran empuk ekspansi
pabrik semen, Ada 3,5 juta Ha bentang karst yang dimiliki kalimantan timur
tersebar di 10 Kabupaten-Kota yang sedang terancam, salah satunya adalah daerah
Kutai timur (sangkulirang-mangkalihat), Berau (biduk-biduk) dan yang baru-baru
ini yang menjadi sasaran adalah kawasan karst di Sakerat kecamatan bengalon
untuk dijadikan industri semen. Padahal kita tahu bahwa fungsi kawasan karst
jauh sangat penting bagi penghidupan selama ini, Kawasan karst merupakan
generator alam bagi keberlangsungan makhluk hidup, khususnya penyedia sumber
air yang penting untuk sektor pangan.
Kita
tak boleh mendiamkan ini sedikitpun, kita telah banyak belajar setiap harinya
dikampus, mendapatkan banyak pengalaman, mulai dari organisasi hingga
pengalaman aktivitas keseharian kita. Karena tidak ada waktu lagi untuk
mendiamkan diri kawan, saat ini Peningkatan investasi di industri semen semkain
masif dan hal ini tidak terlepas dari Kebijakan ekonomi pemerintah yang
mengedepankan pembangunan infrastruktur termasuk sebgai kebutuhan proyek
nasional, yaitu adalah proyek pembangunan infrastruktur melalui RPJMN
(Rancangan pembangunan jangka menengah nasional) dan proyek Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sangat mengancam
keberadaan dan kelestarian Karst yang ada di Kaltim.
Dan Tahukah kawan-kawan, saat pemerintah mengedapankan pembangunan ternyata menurut data Asosiasi Semen Indonesia mengatakan bahwa sampai tahun 2016 kapasitas semen melebihi kebutuhan, ini diperkuat oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal yang pada bulan Agustus 2016 lalu berencana untuk menghentikan arus investasi semen untuk sementara karena adanya oversupply di pasar lokal. Sehingga muncul dugaan kuat perluasan eksploitasi produksi semen bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik tetapi lebih untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional seperti di Amerika Serikat, Eropa dan China sebagai negara pengimpor semen tertinggi di Asia.
Sesungguhnya kawan, kita tak akan menolak yang namanya pembangunan, Namun jika pembangunan hanya diperuntukkan bagi pemilik modal (kapitalis) kita akan jelas berdiri tegak menolaknya. Lihat saja rencana pembangunan rel kereta api dikalimantan timur, hanya bertujuan untuk mengangkut batu bara yang nantinya akan menghabiskan hutan-hutan kita, lihat saja bagaimana pembangunan jalan tol saat ini, yang sudah banyak menghabiskan lahan dan jelas tidak gratis dan kita yang tidak memiliki banyak uang ini, jangan harap bisa melewatinya. Bagaimana bisa pembangunan menjadi hal yang sangat prioritas sementara menurut BPS Kaltim, Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada Maret 2018 sebanyak 218,90 ribu. Pada September 2017 sebanyak 218,67 ribu, berarti jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 0,23 ribu orang, apakah pembangunan lebih diuatamakan dari pada penuntasan kemiskinan.
Kawanku,
Kehadiran tambang atau perusahaan semen tentu saja jelas dampaknya sangat besar
terhadap kerusakan kelestarian alam, mulai dari merusak sumber air, menghancurkan
tempat parawisata, dan menghilangkan mata pencarian warga sebagai nelayan dan
petani. Di kawasan Biduk-biduk berau misalnya, hadirnya pabrik semen akan
mengancam parawisata, bahkan menghilangkan sumber mata pencarian warga Dayak
Basap yang sejak lama tinggal disana, serta menghilangkan habitat yang langka
seperti;Beruang madu, Orang hutan, Macan dahan dan lain sebagainya. Begitu juga
dengan Kutai timur (Sangkulirang mangkalihat dan bengalon) yang saat ini
keberadaan Kawasan Karstnya sangat mendukung kehidupan masyarakat sebab menjadi
sumber kehidupan utama karena fungsi ekologi dan hidrologinya. Karst juga
sebagai tempat tumbuhnya hutan tropis yang didalamnya adalah habitat bagi orang
hutan untuk hidup.
Kawan-kawanku,
tahukah bahwa, Sebenarnya persoalan ini juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi
perguruan tinggi saat ini yang hanya mendorong pendidikan untuk memenuhi
kebutuhan pasar, sebagai cadangan tenaga kerja baru. sehingga tidak heran jika
kita peserta didik ini, sangat sulit memahami persoalan masyarakat, bahkan
hingga terlibat/bersolidaritas atas perjuangan masyarat melawan penggusuran,
pengerusakan lingkungan, upah buruh hingga persoalan melawan pendidkan yang
mahal, dan lain sebagainya, sangatlah minim bahkan tak jarang pelarang untuk
demontrasi itu keluar dari birokrasi kampus.
Maka
untuk itu kawanku, kusampaikan surat ini sebagai uapaya untuk meyakinkanmu
bahwa berhentilah berdiam diri, berhentilah berharap pada janji-janji
politikus-politikus busuk, berhentilah menitipkan nasipmu pada kedua calon di
pilpres nanti. Maka ayo mulai sekarang kita bangun kekuatan rakyat sendiri. Cobalah
lihat warga Kecamatan Sukolilo, Pati, jawa tengah Mereka Telah berjuang melawan
pabrik semen sejak tahuan 2006, bahkan mereka berhasil mengusir PT. SEMEN
GRESIK INDONESIA Pada tahun 2009, karena mereka menganggap Pabrik semen akan
mengancam pertanian dan mata air. Namun pada tahun 2014 PT. SEMEN INDONESIA
berhasil masuk lagi dengan membangun pabrik semen di rembang. Tapi warga pati
dan Rembang tak pernah berhenti memperjuangkan ruang hidupnya, mulai dari
membangun posko blokade di tambang semen, merasan refresifitas aparat, hingga
aksi semen kakipun dilakukan didepan istana, semangatnya tak hilang-hilang
hingga sekarang, mereka membangun kekuatannya melalui gerakan rakyat itu
sendiri.
Sebagai
penutupku kawan, jika kau terlibat jangan lupa ajak kawanmu yang lainnya untuk
menolak Pengerusakan Alam kita.
Salam
hormat,
Marilah
terlibat dalam AKSI MENOLAK PABRIK SEMEN pada senin, 25 Maret 2019.
Referensi
: www.kompassiana, www.Jatam.org, www.Arah juang.com
Penulis,
Wawan (Anggota
Jaringan kerja mahasiswa kerakyatan)
Aliansi Masyarakat
Peduli Kars Kalimantan Timur.
Komentar