Langsung ke konten utama

CHILD ABUSE

 

Child Abuse



https://www.google.com/search?q=CHILD+ABUSE&sxsrf=APq-WBspu02BMlIYk5ZXkeE6IuA4C4owEQ:1646189608732&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiO4vGWtqb2AhWk4XMBHTcsBpgQ_AUoAXoECAIQAw&biw=1366&bih=600&dpr=1#imgrc=xz7dWAPmibWRNM

Tindak kekerasan terhadap anak-anak ternyata bisa dialami siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Tindak kekerasan tidak hanya menimpa anak-anak usia belasan saja yang konon katanya    “ diusia saat itu sedang nakal-nakalnya” tetapi pada bayi yang tidak berdosa dan tidak mampu melakukan apa-apapun terkadang juga menjadi korban Child Abuse.

Suyanto (2010) menjelaskan bahwa secara teoritis child abuse dapat didefinisikan sebagai peristiwa pelukaan fisik, mental ataun seksual yang umumnya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan anak.

Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Pribudiarta N. Sitepu menyebut ada peningkatan tren kasus kekerasan pada perempuan dan anak dalam kurun waktu 2019-2021.

"Pengumpulan data yang kami lakukan menunjukkan terjadinya tren kasus kekerasan pada anak periode tahun 2019-2021, sementara yang dihadapi perempuan dalam tiga tahun terakhir ini juga menunjukkan tren yang hampir mirip," kata Pribudiarta dalam diskusi di YouTube Tempo, Rabu (8/12).

Berdasarkan pengumpulan data milik KemenPPPA, kekerasan pada anak di 2019 terjadi sebanyak 11.057 kasus, 11.279 kasus pada 2020, dan 12.566 kasus hingga data November 2021

Karna kasus tindak kekerasan terhadap anak terus terjadi dimana saja tidak hanya diruang umum yang terbuka seperti jalanan ataupun tempat-tempat sepi melainkan juga bisa terjadi dilingkup Rumah yang mana seharusnya rumah menjadi ruang aman bagi anak namun pada kenyataanya tidak begitu.

Secara teoritis anak-anak yang mengalami tindak kekerasan bisa saja mengalami luka fisik ataupun rasa traumatik yang mendalam akibat ulah orang dewasa yang mereka anggap sebagai pelindung mereka. Apalagi kasus tindak kekerasan tidak jarang berasal dari ranah-ranah domestik dimana kebannyakan kasus anak yang mengalami tindak kekerasan akan melakukan perlawana namun perlawanan itu akan berbanding terbalik jika orang-orang terdekatnya yang melakukan. Mereka akan secenderung diam saat diperlakukan kasar.

Bagi anak-anak tindakan Child Abuse-entah itu penganiayaan ringan, eksploitasi, pemukulan, pelecehan seksual, pemerkosaan, atau pembunuhan sesungguhnya yaitu seperti   mimpi buruk. Ia datang begitu saja tanpa permisi, dan tiba-tiba anak akan menjadi seorang pesakitan yang samasekali tidak berdaya.

Hal yang sangat disangakan adalah kian tahun kian bertambah pula kasus Child Abuse. Jika dalam benak seorang anak mengendap sebuah bayang-bayang akan kekerasan yang pernah terjadi padanya kemungkinan besar ketika mereka tumbuh dewasa merekapun akan menjadi pelaku kekersan itu sendiri. Dan hal itu sangat mencemaskan kita seperti sedang diam-diam menanam sebuah investasi buruk yang menjadi boomerang untuk kita sendiri.

Ditulis oleh : Yuni KBAM KALTIM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANGAI MILITER DALAM LINGKARAN MAHASISWA

PERANGAI MILITER DALAM LINGKARAN MAHASISWA Mahasiswa sebuah istilah yang seharusnya mengandung makna terpelajar dan kritis. Hal itu sudah semestinya selalu melekat dalam raga dan jiwa seorang mahasiswa. Secara umum untuk menyematkan istilah mahasiswa kepada sesorang adalah ketika ia memasuki gerbang universitas, serta melintasi berbagai proses acara penerimaan mahasiswa baru oleh kampus. Di dalam berbagai proses ini mahasiswa baru wajib untuk menyelesaikan agenda yang seringkali syarat dengan narasi "sakral". Grand narasi inilah yang menjelma sebagai lorong untuk menjadi mahasiswa yang identik dengan OSPEK.  Mahasiswa Baru & OSPEK Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau akronimnya OSPEK selalu terbayang menakutkan bagi mahasiswa baru dan selalu dinantikan oleh sebagian mahasiswa yang sudah senior beserta alumninya. Berbagai rapat yang panjang, alot dan berhari-hari menjadi penghias waktu sebelum terlaksananya OSPEK, berbagai interupsi susul menyusul dari bagian mahasis...

Fadli Zon Memanipulasi Tragedi Mei 1998

  Tragedi Mei 1998 adalah salah satu babak terkelam dalam sejarah modern Indonesia. Ribuan nyawa melayang, properti ludes terbakar, dan yang paling mengerikan, laporan-laporan tentang perkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa mencoreng kemanusiaan. Dalam iklim politik pasca-reformasi yang masih rentan, upaya untuk memahami, merekonstruksi, dan merekonsiliasi sejarah krusial untuk memastikan keadilan bagi para korban dan mencegah terulangnya tragedi serupa. Namun, di tengah upaya tersebut, muncul narasi-narasi tandingan yang alih-alih mencerahkan, justru berpotensi memanipulasi ingatan kolektif, bahkan menolak keberadaan fakta-fakta yang telah terverifikasi. Fadli Zon sebagai Mentri Kebudayaan Republik IIndonesia, sebagai figur publik dan politisi, kerap menjadi sorotan dalam konteks ini, khususnya terkait pandangannya yang meragukan insiden perkosaan massal 1998. Fadli Zon dan Penolakan Fakta: Sebuah Pola yang Berulang Fadli Zon, melalui berbagai platform, termasuk media sosial ...

KELANGKAAN MINYAK DI KOTA PENGHASIL MINYAK TERBESAR

  Namaku Muchamad Abim Bachtiar (akrab disapa bach), saat ini sedang berkuliah di Program Studi Administrasi Publik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Selama mengikuti perkuliahan kurang lebih 6 semester dan sedang getol – getolnya aktif di Eksekutif Mahasiswa, saya tertarik untuk mengangkat isu minyak yang akhir – akhir ini hangat diperbincangkan di Kalimantan Timur. Kita semua mengetahui bahwa di Kalimantan Timur terdapat sebuah kota dengan penghasil minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara, kota yang menjadi pusat ekspor minyak di berbagai provinsi hingga negara lain. Namun sayangnya, masyarakat yang hidup di kota tersebut malah mendapatkan masalah krisis atau kelangkaan dalam mendapatkan minyak dalam bermobilisasi. Kota ini tidak lain dan tidak bukan adalah Kota Balikpapan. Aku akan memantik tulisan ini dengan memberitahu ke kawan – kawan semua bahwa Pertamina yang mendapatkan lisensi BUMN tak bosan - bosannya merugikan rakyat kecil. Korupsi yang meraup keuntungan 900t me...