Pertarungan
Keinginan
Demi mewujudkan keinginan
Lalu kau lenyapkan persaudaraan
Untuk mencapai tujuan
Segala hal kau lakukan
Tak peduli
Lawan kau rangkul dan kawan kau pukul
Tak mampu mengangkat
gada
Belatik menjadi
solusinya
Kebenaran
kau bungkam
Kenyataan
kau lenyapkan
Namun
kebohongan kau pertontonkan
Hanya
untuk mewujudkan keinginan
Jika
kau berkata, kekejaman ada pada ibu tiri
Maka
aku membantah, karena kekejaman ada pada dirimu sendiri
Bahkan
kau lebih keji
Demi
kekuasaan, kebenaran kau runtuhkan
Demi
keinginan, kenyataan kau lenyapkan
Demi
kemewahan, negeri kau pertaruhkan
Demi
sebuah kursi, kau menjadi lebih kejam dari Ibu Tiri
Warna
Dalam Negeri Tercinta
Kebisingan siang menghantarkanku pada lantunan suara
Lantunan suara yang berasal dari perut,tapi entah
perut siapa?
Terang siang mempertontonkanku pada suatu peristiwa
Peristiwa yang membuatku bertanya-tanya
Siapakah
yang mereka perjuangankan diatas kursi sana?
Sedang,
sering kali aku menemukan banyak orang diperempatan jalan sana
Menengadakan
tangan, namun entah apa yang mereka minta?
Menyodorkan
tangan seperti mengajukan permintaan
Menganggukan
kepala seperti mengajukan pertanyaan
Melangkahkan
kaki seperti mencari harapan
Entah
keadilan, keinginan, kebutuhan, harapan, atau hanya suatu kebetulan?
Senyap malam membuatku kembali bertanya
Kemanakah perginya suara yang kudengar diujung jalan
sana?
Mungkinkah mereka telah menemukan kebahagiaan,
ataukah kematian?
Gelap
malam mempertunjukkanku suatu tontonan kenyataan
Bukan
kenyataan kehidupan dunia, tapi negeri tercinta
Dimana
ketika kau bersuara, maka ajalmu akan menjemput pada saat itu juga
Sehingga
diam dalam kemunafikkan, menjadi pilihan satu-satunya
Namun
tidak denganku, aku mencoba melawan kenyataan dan pilihan
Aku
bersuara dalam diam
Biar
lah aku menemukan ajalku dalam keheningan
Agar
kematianku, menjadi warna dalam perubahan
Ditulis oleh : Guntur - Anggota Kelompok Belajar Anak Muda
Komentar