Langsung ke konten utama

Refleksi Tahun 2019 #REFLEKSIREFORMASIDIKORUPSI

Refleksi Tahun 2019
 #REFLEKSIREFORMASIDIKORUPSI

“Dor! Dor! Dor!” Suara tembakan gas air mata mulai menghujani barisan mahasiswa yang berada tepat di depan gerbang utama gedung DPR/MPR RI diberbagai daerah. Setelah sebelumnya dihajar oleh semprotan water cannon – dari dalam gerbang kompleks parlemen yang hanya berhasil mengoyak barisan para mahasiswa sebentar saja, kini giliran tembakan gas air mata digunakan untuk membuyarkan massaa aksi . Sebagian ada yang tetap mencoba bertahan sambil melempar ke arah sumber tembakan dengan apa saja yang mereka temukan di sekitar dan mulai bergeser ke jalan seberang gedung DPR/MPR sebagian besar akhirnya lari berhamburan” 


Reformasi Dikorupsi yang sedang mati suri, ungkapan yang saat ini mungkin tepat untuk disebutkan kepada angkatan 2019, euphoria, sorak gembira perlawanan itu kian terbungkam, dibungkam oleh Negara, dalam segala bentuk represifitas mulai dari penembakan, ancaman hingga penghilangan nyawa bagi angkatan ini. Dimulai dengan gejolak pengesahan RUU KPK, yang dimana saat itu dianggap sebagai RUU yang melemahkan KPK karena beberapa Poin tersebut antara lain Pasal 69D, Pasal 70B dan Pasal 70C UU KPK itu saling bertolak belakang, bukan hanya itu saja RUU KPK juga buka termasuksud dalam Proglenas Prioritas tahun 2019, ditambah lagi undang-undang ini disahkan dua minggu jelang pelantikan DPR yang baru, hal ini jelas menjadi polemik tersendiri. Hal lainya yang juga menjadi tuntutan dibeberapa gerakan reformasi dikorupsi adalah menolak pengesahan RKUHP, RUU MINERBA, dan menuntut Sahkan RUU PKS yang hingga kini hanya menjadi tumpukan RUU yang dikesampingkan. 

Kurang lebih 3 bulan gejolak Reformasi Dikorupsi ramai diperbincangkan, hal ini karena merupakan gerakan terbesar setelah tahun 1998 dan juga  melibatkan banyak elemen diberbagai daerah dari sabang sampai merauke, mulai dari mahasiswa, pelajar, dan beberapa masyarakat tertindas lainnya turut bersama menyuarakan apa yang mereka rasakan. Cukup unik karena aksi ini tidak terjadi satu kali saja tapi berulang kali, bagi angkatan ini kemenangan yang harus dicapai seminimalnya adalah perpu presiden Karena seiring berjalan RUU KPK telah menjadi UU KPK, yang sontak memebuat  beberapa ASN dari KPK itu sendiri juga mengundurkan diri karena merasa UU tersebut tidak lagi menjadi dasar dan pola gerak yang memberantas korupsi tapi menjadi salah satu cara untuk menjadi KOMISI PELINDUNG KORUPTOR. 

Lima orang menjadi korban meninggal dalam aksi ini, luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan dan juga menjadi peringatan keras bagi anak muda karena Negara telah menjadi ujung tombak dalam menghilangkan nyawa seseorang, keadilan dituntut oleh mereka beberapa keluarga korban dikota kendari mendatangi LPSK meminta agar yang menembak korban dihukum, tapi hingga sekarang hal tersebut hanya menjadi catatan semata yang cukup dibukukan oleh Negara. Selain itu satu orang yang kini di pidana karena dianggap melecehkan bendera Negara, yah dia,Luthfi salah satu demonstran #REFORMASIDIKORUPSI yang mengenakan seragam sekolah dan kini divonis 7 tahun oleh Negara karena dianggap melanggar aturan yang berlaku, tidak berhenti disitu saja, penghilangan nyawa, penangkapan hingga beberapa massa aksi harus menginap dirumah sakit akibat lemparan gas air mata, water canon, bahkan tembakan peluru karet dan pukulan oleh beberapa oknum. 

Beberapa hal diatas hanya menjadi bentuk refleksi ditahun ini, karena kini #REFORMASIDIKORUPSI hanya terlihat di profil whatshap, instagram, twiter, fb dan beberapa media sosial lainnya, bukan hanya itu, gerakan yang pernah menjadi harapan bagi seluruh rakyat tertindas itu kini kian redup seiiring dengan datangnya bebebrapa anggota dewan mengunjungi beberapa pimpinan lembaga dan juga penghianatn jelas yang ada didalam sebuah NASI KOTAK dan juga GEDUNG MEWAH, angkatan itu kian tertidur, entah tertidur hingga kematian tiba (penindasan semakin parah) atau hanya sementara karena perjanjian berdarah yang menjadi jenjang karir bagi mereka, walau tidak semua anak muda yang melakukan hal tersebut tapi ini cukup menjadi tamparan keras bagi kita anak muda bahwa pertaruhan ideologi dan juga konsistensi berada dibarisan rakyat terus dipertaruhkan, hanya ada dua pilihan, bangkit melawan bersama barisan tertindas, atau bangkit melawan bersama barisan penindas. 

 “kita belum kalah, dan kita HARUS KEMBALI BERJUANG”

Mungkin kalimat tersebut cukup menggambarkan bagian anak muda yang kini mendapatkan segala bentuk represifitas untuk melemahkan gerakan perlawanan. angkatan muda 2019. Saat ini sudah seharunya kita bergerak lebih, sudah seharusnya kita melawan lebih, kenapa ? 5 korban GerakanReformasiDikorupsi bukan hanya sebuah angka tapi penghilangan nyawa, penggusuran taman sari, pelarangan membaca buku kiri, pelecehan seksual, Drop Out Mahasiswa, Rasisme di Papua, dan masih banyak lagi pelemahan yang kini dilakukan oleh Negara pada rakyatnya, sampai kapan angkatan kita ini menjadi penonton setia yang hanya membagikan via media sosial. Anak muda merupakan bagian masyarakat yang memiliki waktu luang untuk belajar lebih, untuk berjuang lebih dan untuk bersama dengan setiap masyarakat yang tertindas, karena “Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, jika angkatan muda mati rasa, matilah semua bangsa” selain itu “Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri” Pramoedya Ananta Toer.

“2019 ditutup dengan pukulan mundur pada gerakan, tapi bukan berarti kalah, hanya terdiam sejenak dan perlu belajar untuk membuat PERSATUAN ANAK MUDA YANG INDEPENDEN, yang terus konsisten ditahun 2020”

Ditulis oleh : Mardikani, anggota Bidang Kaderisasi dan Politik (KBAM) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANGAI MILITER DALAM LINGKARAN MAHASISWA

PERANGAI MILITER DALAM LINGKARAN MAHASISWA Mahasiswa sebuah istilah yang seharusnya mengandung makna terpelajar dan kritis. Hal itu sudah semestinya selalu melekat dalam raga dan jiwa seorang mahasiswa. Secara umum untuk menyematkan istilah mahasiswa kepada sesorang adalah ketika ia memasuki gerbang universitas, serta melintasi berbagai proses acara penerimaan mahasiswa baru oleh kampus. Di dalam berbagai proses ini mahasiswa baru wajib untuk menyelesaikan agenda yang seringkali syarat dengan narasi "sakral". Grand narasi inilah yang menjelma sebagai lorong untuk menjadi mahasiswa yang identik dengan OSPEK.  Mahasiswa Baru & OSPEK Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau akronimnya OSPEK selalu terbayang menakutkan bagi mahasiswa baru dan selalu dinantikan oleh sebagian mahasiswa yang sudah senior beserta alumninya. Berbagai rapat yang panjang, alot dan berhari-hari menjadi penghias waktu sebelum terlaksananya OSPEK, berbagai interupsi susul menyusul dari bagian mahasis...

Fadli Zon Memanipulasi Tragedi Mei 1998

  Tragedi Mei 1998 adalah salah satu babak terkelam dalam sejarah modern Indonesia. Ribuan nyawa melayang, properti ludes terbakar, dan yang paling mengerikan, laporan-laporan tentang perkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa mencoreng kemanusiaan. Dalam iklim politik pasca-reformasi yang masih rentan, upaya untuk memahami, merekonstruksi, dan merekonsiliasi sejarah krusial untuk memastikan keadilan bagi para korban dan mencegah terulangnya tragedi serupa. Namun, di tengah upaya tersebut, muncul narasi-narasi tandingan yang alih-alih mencerahkan, justru berpotensi memanipulasi ingatan kolektif, bahkan menolak keberadaan fakta-fakta yang telah terverifikasi. Fadli Zon sebagai Mentri Kebudayaan Republik IIndonesia, sebagai figur publik dan politisi, kerap menjadi sorotan dalam konteks ini, khususnya terkait pandangannya yang meragukan insiden perkosaan massal 1998. Fadli Zon dan Penolakan Fakta: Sebuah Pola yang Berulang Fadli Zon, melalui berbagai platform, termasuk media sosial ...

KELANGKAAN MINYAK DI KOTA PENGHASIL MINYAK TERBESAR

  Namaku Muchamad Abim Bachtiar (akrab disapa bach), saat ini sedang berkuliah di Program Studi Administrasi Publik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Selama mengikuti perkuliahan kurang lebih 6 semester dan sedang getol – getolnya aktif di Eksekutif Mahasiswa, saya tertarik untuk mengangkat isu minyak yang akhir – akhir ini hangat diperbincangkan di Kalimantan Timur. Kita semua mengetahui bahwa di Kalimantan Timur terdapat sebuah kota dengan penghasil minyak terbesar ketiga di Asia Tenggara, kota yang menjadi pusat ekspor minyak di berbagai provinsi hingga negara lain. Namun sayangnya, masyarakat yang hidup di kota tersebut malah mendapatkan masalah krisis atau kelangkaan dalam mendapatkan minyak dalam bermobilisasi. Kota ini tidak lain dan tidak bukan adalah Kota Balikpapan. Aku akan memantik tulisan ini dengan memberitahu ke kawan – kawan semua bahwa Pertamina yang mendapatkan lisensi BUMN tak bosan - bosannya merugikan rakyat kecil. Korupsi yang meraup keuntungan 900t me...