Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

SEPTEMBER HITAM DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA YANG TIDAK TERTUNTASKAN!

  SEPTEMBER HITAM DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA YANG TIDAK TERTUNTASKAN! “Tak ada negara yang mampu berbuat baik,  Namun kita harus memaksa mereka melakukannya…” (Tanasaghara – Kontra Tindas)  September Hitam diperingati setiap tahunnya. Ini menandakan bahwa di bulan September, banyak sekali kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Negara beserta alat kekerasan Negara yaitu aparat keamanan (dalam hal ini Polri, Brimob, TNI, Satpol PP), terkadang pula juga dilakukan oleh ormas reaksioner yang mengatasnamakan nasionalisme chauvinistik untuk membubarkan diskusi-diskusi kritis, maupun yang berkaitan dengan aksi massa. Seperti yang digambarkan dalam lirik lagu Homicide (salah satu band hip-hop asal Bandung) berjudul “Puritan”;  “Fasis yang baik adalah fasis yang mati…”  Negara Indonesia, dalam hal rezim Jokowi – Ma’ruf Amin semakin lama semakin fasis. Apalagi rezim sekarang lebih mementingkan para oligarki yang berkuasa atas bisnis-bisnis tambang, sawit, bahkan industri...

JANJI PEMERINTAH ITU SEPERTI NASI, DIMAKAN JADI TAI!

JANJI PEMERINTAH ITU SEPERTI NASI, DIMAKAN JADI TAI! Ditulis oleh : Adsap Berawal dari audiesi di Aula Kel. Sidodadi, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Pemkot mengeluarkan statement bahwa ada suntikan dana sebesar Rp 15 miliar dari Pemprov Kaltim, sebagai anggaran uang kerahiman untuk warga Bantaran Sungai Karang Mumus (Warga RT 26, 27, dan 28). Artinya, masing-masing RT mendapatkan Rp 5 miliar. Pemkot Samarinda menunjuk tim apprisial sebagai tim yang independen untuk menilai harga bangunan yang ada di bantaran SKM. Penilain yang di lakukan oleh tim apprisial dianggap tidak kredibel. Warga hanya mendapat uang kerahiman rata-rata Rp 2 -16 juta saja, hanya satu warga yang mendapatkan uang kerahiman sebesar Rp 75 juta. Padahal, anggaran awal masing-masing RT yaitu Rp 5 miliar, dipotong menjadi Rp 2,5 miliar dengan alasan sisa anggaran digunakan untuk penanganan Covid-19. Pada 7 s.d 8 Juli 2020, warga bantaran SKM menggelar aksi dengan memblokade Jalan Dokter Sutomo Samarinda untuk menc...

Awas!!! Hantu Festival Sirkus

  Awas!!! Hantu Festival  Sirkus “Hei coba lihat, itu tempat apa ya, kok besar banget?” tanya seorang anak kecil bersama dengan beberapa kawannya. Saat itu waktu menunjukkan pukul 15.00 WITA dengan suasana yang sangat teduh, gerombolan orang sedang beramai-ramai menyiapkan arena sirkus yang akan digunakan untuk pertunjukkan, dengan luas kurang lebih 93,36 Juta hektar dan kedalaman arena hampir mencapai 10 meter, direncanakan arena itu akan di meriahkan oleh beragam pameran emas hitam dan BADUT SIRKUS yang akan menjadi icon dari festival ini.  Festival diadakan setiap tahunya, perizinan pun langsung diberikan oleh pemerintah setempat. Festival ini diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak yakni penyelenggara festival dan juga pemberi izin, serta manfaatnya dirasakan oleh banyak orang terutama masyarakat setempat. Kelap kelip lampu di arena mulai nampak, malam itu banyak warga yang datang untuk melihat pertunjukan perdana dari festival ini.  ‘Praaakkkkkkk….’ Sua...

Cinta Segitiga: Perusahaan, Pemerintah, dan Pertambangan

Cinta Segitiga: Perusahaan, Pemerintah, dan Pertambangan Bumi Etam dikenal sebagai wilayah penghasil batu bara yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional dan daerah. Tak heran jika banyak investor dalam maupun luar negeri berbondong-bondong ingin menguasai kekayaan alam tersebut. Ditambah lagi, peluang masuknya pelbagai perusahaan untuk mengelolah batu bara sangat besar. Sebab, pemerintah pun membuka lebar kesempatan pengusaha dalam berkreasi menggunakan alat-alat canggih mereka untuk mengais batu bara. Secara tidak langsung, mudahnya izin pertambangan untuk perusahaan masuk menimbulkan banyak permasalahan. Diantaranya yaitu terjadi eksploitasi SDA besar-besaran, kerusakan lingkungan, pencemaran udara, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Kaltim menolak adanya aktivitas tambang batu bara di wilayahnya, terutama di sekitar tempat tinggalnya.  Pada dasarnya, pertambangan menjadi penopang ekonomi Kaltim. Sektor ini menjadi penyumbang Pendapat...

Antara Hijau Alam dan Abu-abu Kehitaman Tambang

  Antara Hijau Alam dan Abu-abu Kehitaman Tambang Pemandangan alam liar tak kuasa menahan mata untuk terus memandangi indahnya Bumi Etam.  Sepanjang jalan kususuri hulu dan hilir mahakam yang tiada habisnya. Hati gembira saat hijau menyejukkan hati dan pikiran.  Tiba-tiba, fokusku hilang seketika. Disaat aku melihat degradasi warna antara hijau dan abu-abu kehitaman menjadi satu. Seketika terbesit dalam otakku bahwa degradasi itu sudah lama ada sebelum aku menginjakkan kaki di Bumi Etam. Dan jelas, sudah banyak manusia yang sadar akan hal itu.  Abu-abu kehitaman yang aku lihat tak lain dan tak bukan adalah lahan pertambangan batu bara. Sejenak rasa keingintahuan muncul untuk mencari cerita di balik itu semua. Untungnya, seseorang dengan senang hati memberikan seluruh pengetahuannya kepadaku. Sugiono namanya. Pria tua yang tinggal tak jauh dari lahan pertambangan di salah satu wilayah di Kaltim. Aktivitas tambang batu bara di dekat tempat tinggalnya ternyata sudah lam...

KOPI KAPAL TONGKANG

                KOPI KAPAL TONGKANG      Duduk di tepian sambil menyeruput kopi kapal api tubruk buatan warung bu’de ditemani pemandangan kapal tongkang yang sibuk lalu lalang di sungai mahakam membawa batubara dari ulu ke ilir sungai mahakam. Sedikit nafas terengah melihat panjangnya antrian kapal yang begitu panjangnya dari depan kantor Gubernur sampai depan Islamic Centre, jejeran kapal itu lebih dari 10 kapal lebih sedang berlomba mengantarkan butiran-butiran emas hitam sampai ke tempat tujuan. Kapal-kapal tongkang sibuk lalu-lalang melintasi sungai mahakam berisikan gunung-gunung hitam batubara yang siap di antar menuju laut lepas hingga menuju pulau jawa ataupun bali.    Bagi sebagian orang yang bekerja di pertambangan batubara tersenyum lebar melihat kondisi ini karena hal tersebut merupakan sumber uang bagi mereka namun sebagian orang lain menganggap bahwa batubara tersebut adalah sumber pengrusakan alam yang diman...

CERITA DARI DESA MULAWARMAN : KEADILAN YANG TERMAKAN OLEH HITAMNYA KEKUASAAN TAMBANG!

CERITA DARI DESA MULAWARMAN : KEADILAN YANG TERMAKAN OLEH HITAMNYA KEKUASAAN TAMBANG! Oleh: nuralfa romy- Medpro KBAM 75 tahun indonesia merdeka, selama itu masyarakat masih mengalami kesenjangan sosial atau tidak mengalami perubahan pembangun yang mengarah sejahtera. Sala satunya Desa Mualawarman, desa ini terletak di Provinsi Kalimatan Timur Kabupaten Kutai Kartanegara Kecamatan Tengarong seberang. Warga yang disini merupakan perpindahan penduduk di era Soeharto yang bertujuan pemerataan penduduk di era 70-an. Untuk asal mereka rata rata dari Jawa Barat, Jawa Timur, bahkan ada orang Jakarta. Namun, ada cerita unik dari desa ini karena desa ini merupakan salah satu dari masalah ketidak adilan di kalimantan atau tempat atau daerah lain yang sebagai orang atau masyarakat yang hidup atau tinggal di Desa Mulawarman atau di daerah lain yang berhak atau bisa melewati garis kemiskinan atau bisa dikatakan sejahtera.  Masalah yang dihadapi berupa pembukaan kawah atau lubang tambang yang te...