Awas!!! Hantu Festival Sirkus
“Hei coba lihat, itu tempat apa ya, kok besar banget?” tanya seorang anak kecil bersama dengan beberapa kawannya.
Saat itu waktu menunjukkan pukul 15.00 WITA dengan suasana yang sangat teduh, gerombolan orang sedang beramai-ramai menyiapkan arena sirkus yang akan digunakan untuk pertunjukkan, dengan luas kurang lebih 93,36 Juta hektar dan kedalaman arena hampir mencapai 10 meter, direncanakan arena itu akan di meriahkan oleh beragam pameran emas hitam dan BADUT SIRKUS yang akan menjadi icon dari festival ini.
Festival diadakan setiap tahunya, perizinan pun langsung diberikan oleh pemerintah setempat. Festival ini diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak yakni penyelenggara festival dan juga pemberi izin, serta manfaatnya dirasakan oleh banyak orang terutama masyarakat setempat. Kelap kelip lampu di arena mulai nampak, malam itu banyak warga yang datang untuk melihat pertunjukan perdana dari festival ini.
‘Praaakkkkkkk….’ Suasana menjadi hening, semua mata tertuju pada satu anak yang terjatuh dari wahana sangat tinggi, anak itu meminta tolong dan terus mencoba menggapai dasar wahana, beberapa warga berlari untuk menolong, ‘jangannnnnnn, menjauh kalian” teriakan yang terdengar dari kerumunan warga, ternyata suara itu berasal dari Badut Sirkus yang keluar dengan pakaian lengkap yang berwarna warni, Rambut wik merah kuning dan biru serta polesan wajah yang sangat tebal lengkap dengan bola dihidungnya.
‘Biarkan saja, jangan ditolong’, ucat badut sirkus, dengan suara yang lantang dia berdiri sambil melihat anak kecil yang tengah berusaha menyelamatkan dirinya dan berkata ‘kenapa memang dia kalian mau tolong? Ya Namanya sudah nasibnya dia meninggal dilubang wahana, kita ikut prihatin saja’ warga berontak dan berusaha menggapai sianak, baru satu langkah warga berlari, kaki mereka telah dilempari dengan kayu yang sangat kuat, tangan mereka ditarik secara paksa, dan mulut mereka dibungkam, dengan sangat percaya diri sang badut sirkus yang merupakan ketua festival saat itu berucap ‘wahana ini banyak hantunya’ jadi jangan heran kalau korbannya anak kecil, perlakuan yang didapatkan sangat tidak manusiawi hal itu karena semua kelompok penyelenggara festival Bersatu dan membela badut sirkus yang merupakan pimpinan mereka.
Hari berganti bulan, bulan berubah menjadi tahun, festival ini telah dibuka dan tersebar hampir diseluruh Indonesia, Kalimantan timur adalah salah satu wilayah dengan catatan festival cukup banyak, dan higga saat ini festival tersebut telah menelan 37 orang dan anak kecil merupakan langgan yang selalu ada, wajar karena festival merupakan tempat bermain yang cukup digemari oleh mereka, ditambah lagi festival tersebut selalu dibuka area yang jauh dari keramain kota dan wisata tetapi banyak penduduk, jarak antara festival dan rumah penduduk hanya 200 meter dan sangat mudah dijangkau.
Berbagai upaya telah dilakukan, gejolak protes dari masyarakat terus disuarakan, tapi semua itu selalu diredam, kekuasaan badut sirkus mengalahkan semua, wewenangnya lebih besar daripada tuhan, dukungan untuknya dari para pemilik modal terus berdatangan, hal itu membuatnya semakin kuat untuk terus membeli lahan baru untuk wahan festival baru.
Festival harusnya menjadi wahan bermain yang menggembirakan bagi seluruh orang terutama anak-anak, tapi kini tidak, festival itu bukan lagi tempat yang memberikan senyum, melainkan meneteskan air mata secara berulang serta tumpahan darah yang terus mengalir bersama dengan perizinan yang semakin banyak, hantu difestival sirkus ini kian bertambah, bukan hanya disatu tempat melainkan telah berkembang dan tersebar diberbagai festival dan mengikuti kemana arah badut sirkus yag menjadi pimpinan dan icon dari festival ini.
Badut sirkus semakin meraja lela, bahkan hingga mengganti warna pakaian yang dikenakan yang harusnya warna warni menjadi pakaian dinas yang hanya satu warna ditambah satu gelar didepan namanya yakni “GUBERNUR”.
Ditulis oleh : Tina - Anggota Kelompok belajar anak muda
Komentar