Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021
  16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN, BAGAIMANA PERAN KITA SEBAGAI ANAK MUDA? Tahun 2021 merupakan tahun kedua di masa pandemi COVID-19 sekaligus dua dekade kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP) diselenggarakan. Tahun ini, Komnas Perempuan kembali mengkoordinasikan jaringan masyarakat sipil di berbagai daerah, serta menggerakkan publik agar terlibat aktif dalam Kampanye 16 HAKTP dengan menyuarakan pesan Dukung Penghapusan Kekerasan Seksual: “Gerak Bersama, Sahkan Payung Hukum Penghapusan Kekerasan Seksual yang Berpihak Kepada Korban”. Dimana Seperti yang kita ketahui, kasus kekerasan seksual di Indonesia jumlah dan ragamnya semakin memprihatinkan. Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan sepanjang tahun 2011 hingga 2020 mencatat bahwa kekerasan seksual di ranah privat dan komunitas mencapai 49.643 kasus. Angka-angka ini belum mencerminkan dampak pandemi COVID-19 dan keseluruhan rangkaian kekerasan seksual pada perempuan dan anak perempuan yang t...

PERS SEBAGAI ALAT PERJUANGAN

  PERS SEBAGAI ALAT PERJUANGAN Setiap perjuangan tentu membutuhkan senjata politiknya. Apa senjata itu? Dalam gelombang nasionalisme abad ke 19, senjata politik dari gerakan kebangsaan adalah Surat Kabar. Bahasa yang digunakan dalam surat kabar pribuni adalah bahasa Melayu Rendah. Bahasai ini, apabila kita telusuri pada awalnya merupakan bahasa penghubung, baik antara golongan Tionghoa dengan masyarakat luas maupun dengan sesama golongan Tionghoa sendiri—ini terjadi karena golongan Tionghoa yang ada di Indonesia berasal dari macam-macam suku Tiongkok, antara satu dengan lainya  mempunyai bahasa yang berbeda  (Pramoedya.1999:202) Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa bahasa Melayu Tionghoa – pemerintah kolonial Belanda sering menyebutnya bahasa Melayu Rendah—kemudian banyak digunakan wartawan dan pemgarang pribumi. Banyak penulis yang nasionalis dan beridologi kiri menggunakan bahasa Melayau Tionghoa—Pram menyebutnya bahasa kerja –antara lain Raden Mas Tirto Adhi Soer...
  Dari Ceko sampai Yunani, kisah dibalik ISD sumber : aksi massa Samarinda. Tiap tahunnya, kita memperingati 17 November sebagai “International Student Day” atau Hari Pelajar Internasional. Dimana, pada tanggal 17 November 1939. Kaum pelajar Ceko mengorganisir perlawanan terhadap pendudukan Nazi di ‘Protektorat Bohemia dan Monravia” (Cekoslowakia). Perlawanan tersebut membuat Nazi kalap dan melakukan tindakan represif kepada massa pelajar. Sejarah ISD tak lepas dari pendudukan Fasisme Nazi atas Ceko. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengulik sedikit tentang latar belakang penjajahan Ceko oleh Rezim Fasis Jerman. Pendudukan Fasis Jerman atas Ceko diawali dengan pencaplokan sebuah wilayah Ceko yang bernama “Sudetenland”. Dimana, berdasarkan hasil Perjanjian Munich, Jerman berhak untuk mencaplok wilayah Sudetenland yang kebetulan memiliki populasi etnis Jerman yang sangat besar. Pencaplokan Sudetenland terjadi di Bulan September 1938. Tak puas dengan wilayah Sudetenland saja,...
              KEPAHLAWANAN DAN PERJUANGAN TAN MALAKA DILUPAKAN Hidup kesepian, berjuang dalam hujatan, memutuskan untuk tidak menikah demi perjuangan meraih kemerdekaan, hingga ditembak mati oleh bangsanya sendiri. "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda". ialah satu dari sekian banyak kata bijaknya. Setiap tanggal 10 November bangsa indonesia akan merayakan peringatan hari pahlawan sebagai wujud pengingat, dan penghargaan   terhadap perjuangan pahlawan kemerdekaan yang telah gugur mendahului perjuangan rakyat. Tidak seperti Soekarno dan Hatta yang terkenal dan sering dieluhkan kepahlawananya, Tan malaka di akhir hayatnya penuh dengan hujatan meski memiliki peranan besar dalam kemerdekaan bangsa dan negara. Sebagai orang yang pertama kali berjuang menentang antikolonialisme di Hindia belanda, Datuk Tan malaka menjadi orang yang paling berbahaya bagi kolonial belanda, karna memiliki sema...

Bagaimana Bolshevik Merebut Kekuasaan Seratus Empat Tahun Lalu?

Bagaimana Bolshevik Merebut Kekuasaan  Seratus Empat Tahun Lalu? Ditulis oleh  OLEG YEGĂ“ROV Ratusan tahun lalu, Partai Bolshevik yang radikal merebut Petrograd (kini bernama Sankt-Peterburg) yang kemudian memulai periode pemerintahan komunis selama 70 tahun di Rusia. Istana Musim Dingin yang pernah menjadi simbol kekuatan kekaisaran Rusia adalah bangunan terakhir di ibukota Rusia saat itu yang bertahan dalam melawan kaum Bolshevik. Sayangnya upaya itu tak bertahan lama. Sekelompok orang yang marah, menembak dan berteriak, menyerang dan mengambil alih bangunan ini. Seorang pria terluka, berlutut di jalanan, meminta yang lainnya untuk melanjutkan perang suci melawan tirani, sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya. Lautan manusia tak ada habisnya berlari dan menaiki gerbang raksasa ini. Akhirnya orang-orang ini berhasil masuk ke dalam bangunan besar ini. Revolusi telah menang dan teriakan "Uraaa!" (hore!) bergema di udara layaknya guntur. Begitulah bagaimana Sergey Eisenstein...

Mengenang 28 Tahun Pemberontakan Moskow 1993, Revolusi Oktober Kedua Yang Gagal

Mengenang 28 Tahun Pemberontakan Moskow 1993, Revolusi Oktober Kedua Yang Gagal - Radit - KBAM KALTIM 30 tahun yang lalu, di tanggal 25 Desember 1991 dunia menyaksikan kolapsnya Uni Republik Sosialis Sovyet (URSS). Jutaan mata menyaksikan penurunan bendera Sovyet di Kremlin untuk yang terakhir kalinya, dimana peristiwa ikonik tersebut disiarkan lewat TV. Negara sosialis raksasa yang didirikan oleh para pekerja lewat Revolusi Oktober 1917 tersebut harus mengalami kenyataan yang cukup pahit dan menyedihkan. Menjelang keruntuhannya, URSS menghadapi berbagai permasalahan besar mulai dari bangkitnya gerakan ultranasionalis di berbagai wilayah negara tersebut sampai yang paling fatal, yakni ketidakmampuan Partai Komunis Uni Sovyet untuk mengontrol kekuatan-kekuatan kontra-revolusi diinternalnya. Semua problem-problem ini muncul ketika pemimpin terakhir dari URSS, Mikhail Gorbachev malah memilih jalan yang menyimpang (revisionis) dari MLs dengan alasan bahwasanya sosialisme di Uni Sovyet han...

MAKNA SUMPAH PEMUDA UNTUK BANGSA

MAKNA SUMPAH PEMUDA UNTUK BANGSA Ditulis oleh Romi - KBAM Kaltim Pada masa kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari peran para pemuda. Peran pemuda dalam perubahan tata negara di Indonesia bermula saat Kongres Pemuda Kedua menyepakati ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).  Isi Teks Sumpah Pemuda  Kami putra dan putri Indonesia yang mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah air Indonesia.  Kami putra dan putri Indonesia, berbangsa yang satu Bangsa Indonesia dan  Kami putra dan putri Indonesia, berbahasa yang satu, Bahasa Indonesia. Kaitan ini memiliki makna pemuda memiliki gerakan yang kuat untuk membangun bangsa yang mempersatukan bangsa. Maka berdirinya organisasi Budi Utomo pada 1908, semangat untuk mencapai kemerdekaan Indonesia mulai bangkit. Meskipun awalnya organisasi ini terbatas untuk kaum pelajar kedokteran yang bersekolah di Stovia--sekolah dokter kala itu. Namun pergerakannya kemudian kian masif untuk memajuk...