Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

“BERSIHKAN GERAKAN DARI SEGALA TINDAKAN SEKSISME”

 (KRONOLOGI KASUS KEKERASAN SEKSUAL OLEH KBAM) “BERSIHKAN GERAKAN DARI SEGALA TINDAKAN SEKSISME” Jum’at 13 November 2021, Kelompok Belajar Anak Muda Kaltim mengadakan diskusi dalam rangka merespon PERMENDIKBUD RISTEK No. 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan Perguruan Tinggi, sebagai salah satu upaya dalam mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan seksual didalam kampus. Seperti kegiatan pada umumnya Kelompok Belajar Anak Muda atau lebih dikenal dengan singkatan KBAM, mengkampanyekan dan mengajak seluruh elemen agar terlibat dalam agenda Melalui Flyer ajakan yang berisi tema agenda, waktu pelaksanaan hingga menampilkan foto pemantik dan moderator yang terlibat dalam diskusi tersebut. Diskusi tersebut merilis flyer seruan diskusi terbuka seperti dibawah ini : Dimulai pukul 16.00 WITA dan melibatkan kurang lebih 40 peserta dari berbagai organisasi baik internal dan eksternal kampus Agenda tersebut berjalan dengan sangat menarik melalui Pe...

SUBURNYA KEKERASAN SEKSUAL DIINDONESIA

 Kekerasan seksual  menjadi momok  yang sangat menakutkan dalam kehidupan masyarakat. Akhir-akhir ini sedang hangat di bicarakan Kekerasan seksual  yang terjadi dalam hubungan pacaran, maupun itu modus seorang guru ngaji, bahkan seorang dosen Dan yang lebih mencengangkan  adalah  kejahatan seksual terjadi dalam keluarga, ayah memperkosa anaknya sendiri. Data kejahatan seksual  dari tahun ke tahun  selalu meningkat  tercatat kejahatan seksual di tahun 2021  Data Komnas Perempuan, terdapat 4.000 kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia sejak Januari hingga September 2021.  Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, Ada apa dengan negara kita? Kenapa kekerasan seksual terus terjadi dinegara yang katanya Negara Hukum. Baru-baru ini kekerasan seksual terjadi didunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang guru disalah satu yayasan pesantren dibandung. terungkap baru baru ini, bahwa seorang guru tersebut telah meniduri  12 santriwati...

Sungai Ular saksi bisu pembantaian 65 yang belum tuntas

  HARI HAM TANPA KEADILAN : NEGARA MASIH BERDOSA    "Sungai Ular saksi bisu pembantaian 65 yang belum tuntas hingga saat ini" Hari Hak Asasi Manusia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Desember. Tanggal 10 Desember dipilih lantaran bertepatan dengan hari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) pada tahun 1948.  UDHR adalah dokumen tonggak sejarah yang menyatakan hak-hak yang tidak dapat dicabut yang dimiliki setiap orang sebagai manusia, terlepas dari ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, bahasa, aliran politik atau pendapat lain, asal kebangsaan atau tingkat sosial, properti, kelahiran atau status lainnya. Dokumen telah sersedia dalam lebih dari 500 bahasa dan menjadi dokumen yang paling banyak diterjemahkan di dunia.  Kesetaraan “berarti bahwa kita merangkul keragaman dan menuntut agar semua diperlakukan tanpa diskriminasi apa pun”.  Peringatan Hari HAM berawal dari Perang Dunia II (19...

KORUPSI : " INDEPENDENSI HINGGA SANKSI !"

  KORUPSI : " INDEPENDENSI HINGGA SANKSI !" "9 Desember kesekian kalinya,  korupsi indonesia makin merajalela" kata korupsi bukan lagi hal yang asing di telinga kita, terkhusus di Negara yang di klaim berlandaskan pancasila ini. Koruptor tak ubahnya seperti   parasit yang hidup dengan membunuh inangnya. Modal kehidupan yang susah payah di cari dan dikumpulkan sang inang demi kelangsungan hari esok dia hisap dan cerna tanpa merasa berdosa. Namanya juga parasit, seumur hidup akan menjadi parasit. Sekecil apapun itu, ketika terlihat celah ia akan masuk tak peduli itu adalah kubangan atau tumpukan kotoran. Tak heran kemudian tikus adalah sebutan yang paling tepat untuk menggambarkan seorang koruptor. Jika tak ada celah, maka kita buat jalannya. Independensi             Mari kembali ke tahun 2019, revisi Undang-undang KPK. Setelah melewati perjalanan yang berliku dan terjal, akhirnya Undang-undang KPK   mendapat...

BELAJAR KEMBALI SEJARAH 1 DESEMBER : HARI KEMERDEKAAN PAPUA 1961

  BELAJAR KEMBALI SEJARAH 1 DESEMBER : HARI KEMERDEKAAN PAPUA 1961 “Saya sendiri ingin menyatakan bahwa Papua sama sekali tidak dipusingkan, bisa diserahkan kepada bangsa Papua sendiri. Saya mengakui bahwa bangsa Papua juga berhak menjadi bangsa yang merdeka. Akan tetapi bangsa Indonesia buat sementara waktu, yaitu dalam beberapa puluh tahun, belum sanggup, belum mempunyai tenaga cukup untuk mendidik bangsa Papua, sehingga menjadi bangsa yang merdeka,” Bung Hatta : dalam sidang Badan Pekerja Urusan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Sesungguhnya kita anak muda Indonesia, mungkin sudah sangat jauh terlambat untuk belajar kembali tentang sejarah 1 desember atau Kemerdekaan Bangsa Papua, tetapi tidak salah juga jika kita baru ingin belajar tentang sejarah ini. dilain hal kita tahu bahwa pemerintah Indonesia tidak akan membuka sejarah ini di ruang-ruang pendidikan kita, baik itu sekolah ataupun perguruan tinggi negri. Karena ini adalah dosa dosa masa lalu Indonesia dan beba...
  16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN, BAGAIMANA PERAN KITA SEBAGAI ANAK MUDA? Tahun 2021 merupakan tahun kedua di masa pandemi COVID-19 sekaligus dua dekade kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP) diselenggarakan. Tahun ini, Komnas Perempuan kembali mengkoordinasikan jaringan masyarakat sipil di berbagai daerah, serta menggerakkan publik agar terlibat aktif dalam Kampanye 16 HAKTP dengan menyuarakan pesan Dukung Penghapusan Kekerasan Seksual: “Gerak Bersama, Sahkan Payung Hukum Penghapusan Kekerasan Seksual yang Berpihak Kepada Korban”. Dimana Seperti yang kita ketahui, kasus kekerasan seksual di Indonesia jumlah dan ragamnya semakin memprihatinkan. Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan sepanjang tahun 2011 hingga 2020 mencatat bahwa kekerasan seksual di ranah privat dan komunitas mencapai 49.643 kasus. Angka-angka ini belum mencerminkan dampak pandemi COVID-19 dan keseluruhan rangkaian kekerasan seksual pada perempuan dan anak perempuan yang t...

PERS SEBAGAI ALAT PERJUANGAN

  PERS SEBAGAI ALAT PERJUANGAN Setiap perjuangan tentu membutuhkan senjata politiknya. Apa senjata itu? Dalam gelombang nasionalisme abad ke 19, senjata politik dari gerakan kebangsaan adalah Surat Kabar. Bahasa yang digunakan dalam surat kabar pribuni adalah bahasa Melayu Rendah. Bahasai ini, apabila kita telusuri pada awalnya merupakan bahasa penghubung, baik antara golongan Tionghoa dengan masyarakat luas maupun dengan sesama golongan Tionghoa sendiri—ini terjadi karena golongan Tionghoa yang ada di Indonesia berasal dari macam-macam suku Tiongkok, antara satu dengan lainya  mempunyai bahasa yang berbeda  (Pramoedya.1999:202) Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa bahasa Melayu Tionghoa – pemerintah kolonial Belanda sering menyebutnya bahasa Melayu Rendah—kemudian banyak digunakan wartawan dan pemgarang pribumi. Banyak penulis yang nasionalis dan beridologi kiri menggunakan bahasa Melayau Tionghoa—Pram menyebutnya bahasa kerja –antara lain Raden Mas Tirto Adhi Soer...
  Dari Ceko sampai Yunani, kisah dibalik ISD sumber : aksi massa Samarinda. Tiap tahunnya, kita memperingati 17 November sebagai “International Student Day” atau Hari Pelajar Internasional. Dimana, pada tanggal 17 November 1939. Kaum pelajar Ceko mengorganisir perlawanan terhadap pendudukan Nazi di ‘Protektorat Bohemia dan Monravia” (Cekoslowakia). Perlawanan tersebut membuat Nazi kalap dan melakukan tindakan represif kepada massa pelajar. Sejarah ISD tak lepas dari pendudukan Fasisme Nazi atas Ceko. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengulik sedikit tentang latar belakang penjajahan Ceko oleh Rezim Fasis Jerman. Pendudukan Fasis Jerman atas Ceko diawali dengan pencaplokan sebuah wilayah Ceko yang bernama “Sudetenland”. Dimana, berdasarkan hasil Perjanjian Munich, Jerman berhak untuk mencaplok wilayah Sudetenland yang kebetulan memiliki populasi etnis Jerman yang sangat besar. Pencaplokan Sudetenland terjadi di Bulan September 1938. Tak puas dengan wilayah Sudetenland saja,...